Selasa, 21 Juli 2009
Kasus Bom Ada Rekayasa
SUKOHARJO - Meski pelaku bom bunuh diri sudah mulai teridentifikasi, Penasihat Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Ustaz Abu Bakar Baasyir masih belum yakin sepenuhnya. Bahkan, Baasyir menuding Central Intelligence Agency (CIA) dari AS ikut terlibat dalam kasus bom tersebut.
Teror dan Terorisme
Teror dan Terorisme 9
21 jam yang lalu
Apa yang tersisa setelah bom meledak, korban bergelimangan, dan berita berseliweran? Mungkin kesedihan keluarga para korban. Isak tangis. Kebingungan. Dan rasa marah. Sebagian lagi mungkin merasa kembali memiliki dorongan dan kehendak untuk memperkokoh persatuan bangsa.
Saya melihat ada begitu banyak reaksi orang pasca ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, pada Jumat pekan lalu. Juga beredar beberapa versi teori, analisis, dan tak sedikit pendapat asal-asalan tentang motif pengeboman.
Kebanyakan pendapat tak berangkat dari fakta dan data akurat. Ada yang mengatakan pengeboman berkaitan dengan pemilu. Ada yang bilang ini ulah para spekulan ekonomi asing. Dan sebagainya. Dan khalayak jadi kebingungan.
Pertanyaan terbesarnya: siapakah pelaku peledakan bom Marriott dan Ritz? Apa motifnya?
KEANEHAN BOM MARRIOT I
Pelakunya warga Amerika atau Israel yang menguasai bom nonkonvensional. Itu analisis Joe Vialls, ahli masalah peledakan dari Australia.
Jakarta CCTV Proves Bush & Howard Lying About “Muslim Terrorists”
Teror bom tampaknya tak akan segera berakhir menghantui Indonesia.. Setelah meledaknya bom di hotel J.W. Marriott (5/8), sejumlah pejabat yang membidangi masalah keamanan – terutama Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Menhan Matori Abdul Djalil -- mengungkapkan bahwa ledakan yang lebih besar akan terjadi tepat pada saat peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8). Tapi, ramalan itu tidak terbukti, karena bom hanya meledak di kawasan konflik Nanggroe Aceh Darussalam, dan itu dianggap sebagai hal yang lumrah. Korban di Tanah rencong sungguh tak dihitung dan dipedulikan betul oleh pemerintahan Megawati. Para petinggi yang sudah berhasil “meneror” rakyatnya sendiri dalam memperingati kemerdekaan ke-58 tahun, tak berkomentar apapun. Tak ada penjelasan, tak ada kata maaf, seperti biasanya. Namun, rakyat semakin tak yakin bahwa kedamaian dan ketenangan akan segera terwujud.
Bom Marriott, Lagi
" Bom Marriott, Lagi "
Sabtu, 18 Juli 2009 01:29 WIBPosting by : warso
Setiap kali bom teror meledak, muncul berbagai spekulasi tentang pelaku, motif, dan korban. Yang paling menarik bagi publik memang pelaku dan motifnya. Dalam konteks bom Marriot (II) dan Ritz Carlton, ada sejumlah spekulasi teori yang dianggap masuk akal, dan semuanya masuk akal. Spekulasi ini dapat dibangun berdasarkan pola kejadian dan konteks lingkungan strategis.
Bom JW Marriot dan Ritz Carlton Sarat Aroma Politik
Harist Abu Ulya: Bom JW Marriot dan Ritz Carlton Sarat Aroma Politik
Motif 'Bom Marriott 2'
Motif ideologis. Motif yang berlandaskan agama dan akan langsung mengarah pada sosok Nurdin M. Top dan Kelompok Jama'ah Islamiyah (KJI). Hal ini dikuatkan pada metode bom bunuh diri dan 'katanya' serpihan bom identik dengan hasil pengrebegan di Cilacap.
Sebelum Ubah Target, Pelaku Bom Diduga Targetkan Pemain MU
Paska Bom JW Marriot dan Ritz Carlton, Ponpes Ngruki Di Fitnah Habib Nggak Jelas!
Pembantu Direktur Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Ustad Sholeh Ibrahim, mengatakan di daftar induk murid dan alumni pesantrennya tidak ada nama seperti yang disebut Abdurrahman Assegaf.
Sebelumnya Abdurrahman pelaku bom di Hotel JW Marriott bernama Nurhasbi alias Nuri Hasdi alias Nur Sahid asal Temanggung Jateng yang disebutnya sebagai alumnus Ngruki seangkatan dengan Asmar Latin Sani, pelaku bom di kedutaan besar Australia beberapa tahun silam.
JW MARRIOT & TERORISME
Arrahmah.Com - JW Marriot, dan Ritz Carlton, dua hotel mewah yang ditengarai milik jaringan bisnis yahudi di Jakarta di bom, Jum’at, 17 Juli 2009. Pasca pengeboman dua hotel tersebut, bisa dipastikan topik dan tema yang hangat diperbincangkan adalah terorisme. Sejak peristiwa 9/11 istilah terorisme atau Al Irhaab memang selalu menjadi istilah yang diperbincangkan dalam setiap kesempatan. Bagi seorang Muslim yang terpenting adalah mengetahui apakah status hukum terorisme ? dan apa pendapat ulama salaf mengenai terorisme ?
Pelaku peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton
"Sembari celingak celinguk lihat ruangan dan mengeluarkan HP-nya. Setelah itu sudah, dari arah belakang telinga saya mendengar suara yang sangat keras dan saya langsung lari lewat pintu exit belakang," kata saksi kunci pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Didik Ahmad Taufik (39) kepada detikcom.
Gempar, Tiga Ledakan Dalam Satu Hari Terjadi Di Jakarta
Hingga saat ini, dilaporkan ada sembilan orang yang meninggal. Delapan orang meninggal dunia di tempat kejadian perkara, yakni dua orang tewas di Hotel Marriot dan enam orang di Hotel Carlton, sedang satu orang lainnya meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Korban tewas salah satunya adalah Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk (SMCD), Timothy Mackay, yang saat itu sedang menginap di Hotel JW Marriot. Dan sejauh ini, dilaporkan ada 50 orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RS MMC dan RS Jakarta.
'Alumni Afghan': Fakta dan Opini
Ketua Departemen Data dan Informasi MMI
Judul di atas mungkin terasa agak aneh, pasalnya kalimat dalam tanda petik di atas tampak tidak umum, mengingat istilah 'alumni' lazimnya dinisbatkan kepada mereka yang telah lulus dari jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan kata 'Afghan' menunjukan nama sebuah negara yang lengkapnya bernama Afghanistan --sebuah negara Islam yang telah diserang dengan carpet-bombing oleh tentara koalisi pimpinan AS, Oktober dua tahun silam. Oleh karena itu, istilah 'Alumni Afghan' perlu saya jelaskan terlebih dahulu secara singkat sebagai berikut.
Teori Konspirasi soal Bom JW Marriott I
Hari Selasa (5 Agustus 2003) siang, sekitar pukul 14.00 WIB waktu Malaysia atau pukul 13.00 WIB, saya menerima SMS dari seorang wartawan Republika di Jakarta. Isinya singkat: "Hotel JW Marriot dibom, bos Texmaco Sinivasan bunuh diri". Ternyata, Hari Selasa itu, sekitar pukul 12.44 WIB, Hotel JW Marriot memang dibom. Televisi Malaysia yang biasanya sangat jarang menyiarkan berita tentang Indonesia, kali ini menjadikan berita itu sebagai headline.
Ngabalin: Pelaku Bom Bisa dari Negara Asing
(inilah.com /Raya Abdullah)
"Pemerintah dan aparat intelejen hendaknya benar-benar. Bisa mengungkapkan kasus ini dan tidak sekedar mencari. Kambing hitam saja pada akhirnya. Otak pelaku pemboman ini harus benar-benar didapatkan, karena tidak tertutup kemungkinan yang menjadi dalam pelaku pemboman ini adalah negara lainnya," kata anggota Komisi I DPR RI Ali Mochtar Ngabalin kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (21/7).
Pelaku peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Adalah Musuh Islam
Menurutnya, tindakan yang dilakukan musuh Islam itu dapat mendorong hal-hal yang memojokkan dan menekan umat Islam. “Tidak menutup kemungkinan –setelah kasus peledakan ini– pejuang-pejuang Islam akan ditangkap dan dituduh sebagi pelaku pengeboman,” katanya, seusai memimpin unjuk rasa menentang kekerasan di Xinjiang, China.
Mengenal Pelaku Peledakan JW Mariot
Sebelum ditangkap di Malaysia Mei lalu, Kastari menjadi buron sejak 2002. Pada 2006, dia tertangkap di Indonesia dan diekstradisi ke Singapura. Namun, pada Februari 2008, Kastari melarikan diri dari penjara Whitley Road Detention Center, Singapura, melalui jendela kamar mandi yang tidak terkunci. Kastari adalah gembong teroris yang paling dicari di Asia Tenggara setelah Noordin M. Top. Ada dugaan bahwa Kastari terlibat dalam kasus bom Bali 2002. Dan, Mei lalu dia bisa ditangkap kembali.