Kamis, 23 Juli 2009

Rentetan Pengeboman di Indonesia

Rentetan Pengeboman

Saat ini dalang teror bom kembar memang belum terungkap. Yang terang, tragedi Mega Kuningan menambah panjang rentetan pengeboman di Tanah air, dalam dekade terakhir: Agustus 2000-Juli 2009. Berikut urutannya:

Pada 1 Agustus 2000, ledakan bom terjadi di depan kediaman Duta Besar Filipina untuk Indonesia di Jakarta. Ledakan bom itu menewaskan dua staf rumah tangga kediaman serta puluhan orang lainnya mengalami luka cukup serius.


Pada 13 September 2000, bom mengguncang lantai parkir Gedung Bursa Efek Jakarta. Dengan bahan peledak TNT, ledakan bom menewaskan 10 orang, melukai 15 orang, serta dua mobil hangus, dan 20 mobil rusak.

Pada Desember 2000, bom meledak di berbagai tempat di Indonesia saat malam Natal, yakni Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Mojokerto, Mataram, Pematang Siantar, Medan, Batam, dan Pekanbaru. Rangkaian ledakan ini mengakibatkan belasan orang tewas, seratus lebih lainnya luka-luka dan puluhan mobil rusak. Tercatat hanya 16 dari 31 bom yang meledak.

Pada Agustus 2001 di Plaza Atrium, Senen, Jakarta Pusat. Ledakan melukai enam orang. Kemudian pada 23 September 2001, ledakan di lantai parkir Atrium Plaza menghancurkan beberapa mobil, walau tidak ada korban jiwa.

Pada 12 Oktober 2002, tiga ledakan bom mengguncang Bali. Ledakan pertama dan kedua mengguncang kawasan di Jalan Legian, Kuta. Sedangkan ledakan lainnya terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, Denpasar. Di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan meledak di pintu gerbang masuk Kantor Konjen Filipina, tapi tidak ada korban jiwa.

Ledakan di Jalan Legian, mengakibatkan setidaknya 187 tewas dan 400 lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan parah dalam radius 100 meter dari pusat ledakan. Polisi mengidentifikasikan bahwa ledakan berasal dari bom mobil yang diletakkan di dalam Mitsubishi L-300. Tiga terpidana mati, Amrozi cs, sudah dieksekusi.

Pada 5 Agustus 2003, ledakan hebat mengguncang Hotel JW Marriott, Jakarta. Dengan bahan peledak, antara lain berupa CLO3, aluminium powder, TNT, detonator dan sumbu peledak. Bom menewaskan 11 orang, melukai 152 orang dan menghancurkan 22 mobil.

Pada 9 September 2004, pengeboman di depan Kedubes Australia, Kuningan, Jaksel. Jumlah korban jiwa tidak begitu jelas. Pihak Indonesia berhasil mengidentifikasi sembilan orang, namun pihak Australia menyebut angka 11. Peledakan itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom berani mati bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.

Pengeboman Bali 2005 adalah sebuah seri pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka.

sumber:
http://berita.liputan6.com/mendalam/200907/237746/Jejak.Bom.dan.Perburuan.Teroris

Tidak ada komentar: