Rabu, 21 Januari 2009

PESAN SUCI TANA TOA

PESAN SUCI TANA TOA

Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke Tana toa Kajang, Bulukumba. Tidak lain untuk memenuhi tugas liputan budaya dan tradisi dari Kajang untuk segmen Tanah Airku di Trans tv. Ada yang menarik dari saya, sebuah pesan-pesan suci yang membuat saya takjub.

Pesan-pesan Suci itu bunyinya ini:
Naparanakkang juku
Napaloliko raung kuju
Nahambangiko allo
Nabatuiko ere bosi
Napalolo rang ere tua
Nakajariangko tinanang

Pesan-pesan itu memiliki arti:
Ikan bersibak
Pohon-pohon bersemi
Matahari bersinar
Hujan turun
Air tuak menetes
Segala tanaman menjadi

Apa yang berbunyi seperti sajak diatas itu, memang merupakan bagian dari "Pasanga ri Kajang", yaitu pesan-pesan suci yang dipercaya masyarakat adat Tanah Toa Kajang, dan diyakini berasal dari To Rie Akra Na (Pencipta Segala Sesuatu, Yang Maha Kekal dan Maha Mengetahui), yang diturunkan kepada manusia pertama yang disebut Ammatoa. Masyarakat adat yang tinggal di Desa Tanah Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Menemukan kekuatan kata pada Pesan-pesan Suci yang arif dari Tana Toa, mengingatkan saya pada kearifan masyarakat adat dimana-mana di bagian bumi Indonesia ini. Masyarakat yang memiliki pesan-pesan suci untuk berbaur dengan alam dan menghargai alam. Masyarakat adat yang di banyak bagian negara ini sering terjepit dan menjadi anak tiri pertiwi. Inilah potret masyarakat kita, yang tentunya harus dihargai, bukan untuk dirusak..


Tidak ada komentar: