Kamis, 16 April 2009

SUKU ANAK DALAM

SUKU ANAK DALAM SUmatra


Bagi teman-teman yang berasal dari propinsi Jambi dan sekitar mungkin mengetahui tentang keberadaan Suku Anak Dalam, atau lebih dikenal dengan suku Kubu. Nah, beberapa hari lalu saya baru mendapat informasi dari Vito tentang kegiatan yang diprakarsai Putri Jambi 2007 bekerja sama dengan beberapa instansi terkait, seperti Warsi KKI Jambi dan harian Jambi Independent. Jelasnya, mungkin bisa langsung menuju situs perpustakaan rimba.

Kegiatan ini berupa bantuan buku bekas. Kalau baru malah lebih baik lagi ) Berupa bantuan dana? Hmm.. saya kurang tau. Mungkin bisa langsung menghubungi kontak di bawah ini :

a.Silviana Puspita (Puteri Indonesia Jambi 2007) di Yayasan
Puteri Indonesia, Graha Mustika Ratu Lt 7, Jln. Gatot Subroto Kav 74-75 Jakarta Selatan. Telp 0811-188-8283, 021-830-6754 email
silvianapuspita[at]gmail.com, atau dikirimkan,

b.Harian Jambi Independent, Jln. Jend. Sudirman No. 100 Thehok,
Jambi atau Telp (0741) 23330, atau dikirimkan ke,

c.Warsi KKI Jambi, Jln. Inu Kertapati No 12 Rt 10 Pematang Sulur
Telanai pura Jambi 36124 Telp (0741) 66695

Qoute dari Vito,

Kenapa memberi mereka bantuan buku?

Memberikan anak-anak rimba kemudahan mengakses buku, berarti membukakan mata mereka terhadap cakrawala dunia.

Itulah beberapa gambar dari mereka. Suku anak dalam [anak rimba] ini hidup di kawasan Bukit Dua Belas Jambi. Hidup mereka terisolasi, bukan karena diisolasi. Yah lebih sebab ke alasan ‘tradisi’…

Dan ada fakta mengejutkan, Butet Manurung si Woman Of The Year 2004 ini, semenjak tahun 1999 telah mendirikan sebuah sekolah dadakan, yang mempunyai tujuan untuk bisa mengajarkan anak-anak suku ( range umur 6-20 tahun) ini membaca dan menulis.

Membaca dan menulis memang bukan sebuah keharusan bagi suku ini, survive adalah menu utama. Namun berkat jasa Ibu Butet ini hingga tahun 2007, banyak anak suku dalam yang sudah bisa membaca & menulis. Dan gong-nya, pada April 2007, terbit sebuah buku kumpulan cerita yang ditulis murid-murid Sokola Rimba Bukit Duabelas, diberi judul “Cerita Anak Rimba”. Sebuah potensi besar bukan..

Jadi, ayo, ayo! Daripada ditumpuk, lebih baik disalurkan bagi mereka. Pahalanya insya Allah ngalir terus lho ;) , kan memberi kesempatan bagi orang lain untuk mencicipi ilmu dan memperluas wawasan.

Link terkait :

ps. Beberapa kalimat saya ambil dari Vito (yang di-quote). Gimana, okeh beib? ;)

ps lagi. Saya cuma bantu nyebarin berita. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih :)

ps lagi-lagi. Artikel sama persis di rumah satu lagi :)

Tidak ada komentar: